Nature Video

Saterdag 04 Mei 2013

Presean Lombok

Presean adalah salah satu seni budaya suku sasak di Pulau Lombok. Budaya Presean adalah salah satu dari sekian banyaknya Budaya yang dimiliki oleh masyarakat Lombok, Peresean yang artinya pertarungan dengan menggunakan Rotan sepanjang 1 meter sebagai alat pukul dan Perisai sebagai alat pelindung untuk menangkis atau menghalau serangan atau pukulan pihak lawan.
Presean ini paling banyak  diadakan  pada bulan Agustus setiap tahunnya karena pada bulan ini bangsa Indonesia termasuk suku sasak pulau lombok sebagai bagian wilayah Republik Indonesia merayakan Proklamasi kemerdekaannya.  Nah untuk memeriahkan hari kemerdekaan banyak lomba atau festival adat atau budaya sasak lombok digelar termasuk seni budaya Presean ini.  Banyak wisatawan mancanegara yang datang untuk menyaksikan pegelaran presean ini.
Presean ini dilakukan bagi laki-laki  terutama pemuda suku sasak lombok untuk menguji nyali dan keberanian sebagai seorang pemuda yang memang suka bertarung (prese : bahasa sasak Lombok) atau para jagoan dari berbagai pelosok pulau lombok.

Aturan main dari presean ini adalah dua orang yang bertugas mencari pasangan petarung dari kerumunan penonton, satu orang wasit, dan sepasang petarung yang sudah sepakat bertarung sebelumnya.  Bila para petarung tidak ada yang mau mengalah atau sama kuat, maka pertarungan dihentikan oleh wasit setelah tiga atau empat ronde dengan hasil sama kuat atau seri.  Tetapi bila salah satu petarung mengalami luka atau berdarah maka wasit menyatakan petarung tersebut kalah pertarungan dihentikan, atau salah satu petarung menyerah  kalah sebelum dihentikan oleh wasit.
Presean ini diiringi dengan gamelan tradisional yang semakin menambah semangat para petarung memamerkan kekuatannya. Kemudian pertarungan dimulai dengan gaya lenggak-lenggok dari kedua Petarung (pepadu : bahasa sasak lombok) seirama dengan alat musik tradisional yang di mainkan oleh para penabuh, Petarung saling menghalau dan memukul lawan sampai salah satu dari mereka mengeluarkan darah karena karena terluka akbat sabetan rotan ataupun ada salah satu dari mereka yang menyerah.  Para petarung presean ini selain mengandalkan kekuatan fisik juga mengandalkan tekhnik, dan kekuatan supranatural agar lawan mudah dikalahkan, serta sportifitas dan persahabatan.
Jadi presean ini adalah budaya yang ada unsur kekerasannya tetapi masih tetap dilestarikan sebab melalui presean juga dijadikan ajang silaturrahmi, persahabatan dan sportifitas. Jadi setelah presean tidak ada dendam sama sekali antar para petarung. Jadi betul-betul sportifitas sangat dijunjung tinggi dan memang itulah philosofi budaya presean ini yaitu bukan mencari lawan tapi mencari kawan. Di dalam arena boleh bertempur tapi di luar arena jabat akrab.

0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More